Urutan Cara Budidaya Ikan Nilem Dari Awal Sampai Panen
Budidaya ikan nilem sebenarnya sangat menjanjikan dalam bisnis perikanan. Karena peternak ikan nilem masih belum terlampau banyak sedangkan tingkat usul di pasar selalu tinggi. Meski begitu bukan berarti budidaya ikan nilem susah dilakukan, alasannya pada kenyataannya budidaya ikan nilem dapat dilaksanakan siapapun tergolong pemula.
Ikan nilem yakni ikan air tawar yang umumnya dibudidayakan untuk kebutuhan konsumsi utamanya di Pulau Jawa. Tidak hanya selaku ikan konsumsi, ikan nilem juga diintroduksi ke beberapa danau di tempat Sulawesi. Ikan yang tergolong hewan herbivora ini mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar maupun terlalu kecil, panjangnya kira-kira 260 mm, dengan tinggi tubuh pada awal sirip dorsal berukuran 3 hingga 3,7 cm. Sedangkan panjang kepalanya 4,1 sampai 4,5 cm. Memiliki moncong dengan bentuk agak membulat tumpul dan bibir yang agak terlipat sehingga mampu disembulkan keluar.
Ikan nilem ini lazimnya dibudidayakan sebagai produk sampingan dari kolam-bak budidaya ikan nila, ikan gurame serta ikan mas. Namun bukan bermakna ikan ini tidak mampu menjadi produk budidaya utama alasannya adalah pada kenyataannya tingkat seruan di pasar senantiasa tinggi, sedangkan jumlah pemasoknya masih cukup terbatas.
Baca Juga : Kelebihan dan Cara Sukses Budidaya Ikan Gabus Lengkap
Langkah-langkah Budidaya Ikan Nilem secara Runtut
Dalam budidaya ikan nilem, biasanya ikan dipanen saat berusia 3 bulan yang mana era budidayanya memang terbilang sebentar. Ikan nilem dibudidayakan dari indukan. Indukan jantan betina yang bermutu dijalankan perkawinan atau pemijahan sampai menghasilkan telur. Dan sesudah telur menetas, maka dilaksanakan pembesaran hingga berusia 3 bulan kemudian dipanen dan dijual ke pasar. Untuk lebih rincinya, simak langkah-langkah sebagai berikut.
1. Syarat Lokasi
Budidaya ikan nilem akan lebih baik dikerjakan jikalau di lokasi yang sempurna. Ikan nilem lazimdibudidayakan di Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Lokasi yang tepat untuk budidaya ikan nilem berada di ketinggian mulai 150 m dari permukaan maritim sampai 1000 m dari permukaan laut. Dengan suhu udara 18 derajat Celcius hingga 28 derajat Celcius.
2. Persiapan Kolam

Dalam budidaya ikan nilem, jenis kolam yang umumnya digunakan ada 2, yakni bak tanah dan bak semen. Kolam tanah biasanya dipakai untuk pembesaran larva hingga menjadi ikan nilem siap panen. Sedangkan kolam semen lazimnya digunakan untuk pemijahan indukan.
Penggunaan kedua jenis bak tersebut bukan tanpa alasan. Kolam semen diseleksi sebagai tempat pemijahan alasannya dinilai lebih bersih dan minim lumpur, sehingga akan lebih gampang bagi pembudidaya untuk memantau proses pemijahan dan pengambilan telur.
Sedangkan bak tanah untuk pembesaran larva akan menciptakan larva menerima pakan alami yang lebih banyak di kolam tanah. Sehingga pertumbuhan ikan nilem akan lebih singkat dan lebih cepat juga era panennya.
Baca Juga : Rangkuman Cara Budidaya Ikan Guppy Lengkap Ada Disini
3. Pemilihan Indukan
Indukan yang bagus akan menciptakan anakan yang baik pula. Untuk itu jangan asal pilih dikala memilih indukan untuk ikan nilem. Karena indukan yang baik mempunyai arti mempunyai keadaan badan yang sehat, tidak cacat, aktif dan produktif.
Untuk mendapatkan induk yang bermutu, belilah dari peternak ikan nilem yang lebih terlatih. Kalaupun memang beli online, semestinya pastikan jikalau pedagang atau toko tersebut mempunyai sertifikat resmi dan terpercaya.
Ciri-ciri indukan yang baik yakni indukan yang berusia 1 hingga 1,5 tahun. Indukan jantan maupun betina dikatakan sehat dan berkualitas jika beratnya 180 sampai 250 gram per ekor. Jangan pilih indukan yang cacat , tetapi pilihlah yang sehat dan aktif bergerak. Indukan betina yang diseleksi ada baiknya yang telah matang gonad.
4. Proses Pemijahan Indukan

Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan pemijahan. Seperti yang dibilang sebelumnya, pemijahan dilaksanakan di kolam semen. Sebelum itu persiapkan dahulu kolamnya dengan ukuran 2 x 3 meter dan diisi air higienis sampai setinggi 50 cm. Jangan lupa di bab tengah bak dipasangi hapa atau jaring dengan ukuran 1 x 1 meter.
Sebaiknya indukan jantan dan betina jangan dimasukkan ke dalam kolam atau daerah yang sama apalagi dahulu supaya tidak terjadi pemijahan dini. Pisahkan dan beri makan. Baru nanti dikala akan melakukan pemijahan, indukan dipuasakan apalagi dulu selama 2 hari supaya membersihkan kotoran dan lemak yang ada di badan ikan.
Ciri-ciri indukan yang siap dikawinkan yaitu yang telah matang gonad. Untuk indukan jantan ditandai dengan keluarnya cairan putih dikala perutnya ditekan lembut. Sedangkan pada indukan betina dibilang sudah siap kawin saat perutnya tampakmembesar dengan lubang genital yang agak membengkak membentuk bundar telur, diikuti gerakannya yang lambat dan warna badan kelabu kekuningan.
Ikan nilem yang sudah siap dikawinkan, dimasukkan ke dalam kolam pemijahan dengan perbandingan indukan jantan dan betina 1 : 2. Biarkan ikan melaksanakan pemijahan secara alami hingga menghasilkan telur yang telah dibuahi. Indukan betina akan menghasilkan telur dalam waktu 8 jam semenjak pemijahan. Biasanya pemijahan ini dilaksanakan di malam hari. Biarkan telur-telur tersebut tetap di kolam pemijahan sampai menetas dengan sendirinya. Biasanya membutuhkan waktu 24 sampai 48 jam hingga telur ikan nilem menetas menjadi larva.
Baca Juga : Penjelasan Cara Budidaya Ikan Bawal dan Peralatan Pendukung
5. Pemeliharaan Benih Ikan Nilem
Larva yang sudah menetas segera pindahkan ke bak pembesaran. Tapi sebelum itu jangan lupa untuk mengolam bak tanahnya apalagi dulu. Yakni tentukan kolam telah dikeringkan selama 2 hari dengan diberi kapur dolomit sebanyak 50kg supaya kuman penyebab penyakit pada ikan nilem mati sebelum bak digunakan.
Kolam tanah lalu diisi air dan biarkan sehari dua hari sebelum larva dipindahkan ke bak pembesaran. Berikutnya cukup kerjakan pemeliharaan dengan memberi pakan secara berkala . Pakan yang diberikan ialah pakan yang bernutrisi. Selain larva menerima pakan alami dari bak, larva juga diberikan pakan berupa plankton dan lumut yang mampu didapat dari kotoran limbah peternakan ayam. Ketika ikan nilem sudah lebih cukup umur, ikan nilem telah mampu diberikan pakan berupa dedak dan pelet ikan.
6. Panen Ikan Nilem

Masa budidaya ikan nilem terbilang singkat. Ikan nilem usia 3 bulan telah mampu dipanen dan dijual ke pasar atau pelanggan. Cara panen ikan nilem adalah dengan menguras kolamnya, kemudian ambil ikannya dengan menggunakan jaring. Karena ukuran ikan nilem pasti bermacam-macam, maka perlu dikerjakan penyortiran sebelum dijual. Menjual hasil panen ikan nilem bisa di pasar, restoran, hotel, maupun di supermarket besar. Apabila mutu ikan nilem bagus, sangat diusulkan untuk dijual di swalayan besar.
Demikian berita tentang budidaya ikan nilem. Budidaya ikan nilem ini cocok dikerjakan siapapun karena perawatannya gampang, biaya investasinya tidak terlampau besar, cepat panen dan pemasarannya sungguh mudah. Meskipun tingkat persaingannya juga tinggi sebab pasti tidak sedikit orang yang terpesona melakukan budidaya ikan nilem dengan beragam laba di atas. Semoga mampu menjadi wangsit budidaya ikan yang prospektif untuk dilakukan.
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar